Cara Memasarkan Kerajinan Tangan asli Indonesia
Memasarkan Kerajinan Tangan Asli Indonesia Dengan Sistem yang Menguntungkan Pengrajin
Makin berkembangnya peminat kerajinan tangan ternyata belum
diiringi dengan suatu sistem pemasaran yang baik. Pengrajin yang mampu
secara ekonomi, memasarkan sendiri produknya melalui berbagai pameran
dan bazaar yang berbiaya hingga jutaan. Sedangkan pengrajin yang kurang
mampu secara ekonomi hanya mampu menjual pada kenalannya. Tentu kondisi
ini kurang menguntungkan bagi pengrajin kecil perorangan yang tak
tersentuh oleh dana bantuan apapun.Untuk menjawab kebutuhan ini, maka Pasar Handmade didirikan pada bulan
Mei 2013 dengan diprakarsai oleh 11 pengrajin yang sering berjualan
kerajinan tangan secara bersama-sama. Pasar Handmade didirikan dengan
maksud membantu penyebaran kerajinan tangan asli Indonesia, yang juga
akan meningkatkan perekonomian pengrajin.Dalam memasarkan produk kerajinan tangan, Pasar Handmade tidak
mengenakan biaya tinggi pada pengrajin. Syaratnya juga sangat mudah.
Hanya perlu membayar biaya keanggotaan sebesar Rp. 120.000 per tahun dan
jika produk laku akan dikenakan potongan sebesar hanya 5%. Potongan
sebesar 5% ini akan dibagi 2, yaitu 2.5% masuk ke kas Pasar Handmade,
dan 2.5% masuk ke dana amal untuk disetorkan pada panti asuhan, panti
jompo, panti anak cacat, atau sekolah-sekolah miskin. Dengan biaya
keanggotaan tersebut, pengrajin juga bisa menikmati berbagai diskon dari
banyak toko/bisnis yang bekerja sama dengan Pasar Handmade.Pasar Handmade menjual produk kerajinan tangan secara reguler melalui
program CarShop, yaitu membawa produk-produk kerajinan tangan dari
berbagai pengrajin dalam sebuah mobil, lalu berkendara ke pusat-pusat
keramaian kota, dan menjajakan kerajinan tangan di sana. Dengan cara
ini, Dalam sekali penjualan, Pasar Handmade bisa menghasilkan rata-rata
lima ratus ribu rupiah hingga satu juta rupiah.Salah satu CarShop Pasar Handmade di SidoarjoSelain dengan CarShop, Pasar Handmade juga mengikuti berbagai pameran
dan bazaar. Pengrajin yang berminat mengikutkan produknya di pameran dan
bazaar ini akan dikenakan biaya yang sangat ringan dan terjangkau.
Tidak hanya sangat terjangkau dari segi biaya, tapi para pengrajin juga
tidak perlu repot menjaga stand pameran atau bazaar, atau repot mencari
penjaga stand. Semua itu sudah diurus oleh Pasar Handmade.Para pendiri Pasar Handmade berharap, dengan sistem ini, pengrajin bisa
diuntungkan secara finansial maupun secara publikasi, tanpa repot
mengeluarkan biaya besar. Pasar Handmade juga melakukan kontrol
kualitas, dengan cara memberi masukan pada para pengrajin tentang
kekurangan dan kelebihan produknya, dengan demikian pengrajin juga bisa
memperbaiki mutunya. Selain itu, Pasar Handmade juga melakukan kontrol
ketat, dengan hanya menerima kerajinan tangan yang asli buatan orang
Indonesia, bukan kerajinan tangan import dari negara lain, karena
komitmen Pasar Handmade adalah untuk kemajuan produk asli Indonesia.Para pendiri Pasar Handmade pun tidak ingin kegiatan hanya berhenti
seputar penjualan kerajinan tangan. Saat ini, Pasar Handmade juga sering
mengadakan berbagai workshop atau pelatihan kerajinan tangan dengan
biaya yang tidak memberatkan pengrajin atau siapapun yang ingin ikut
dalam pelatihan itu. Pasar Handmade juga mulai merambah sekolah-sekolah,
mengajarkan keahlian membuat produk-produk yang punya nilai jual untuk
membuka alternatif wiraswasta, supaya generasi muda tidak hanya
berpatokan pada menjadi pegawai, tapi justru bisa membuka lapangan kerja
dengan ketrampilan yang mereka miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar