Kamis, 06 Maret 2014

Cara Memasarkan Kerajinan Tangan asli Indonesia



Memasarkan Kerajinan Tangan Asli Indonesia Dengan Sistem yang Menguntungkan Pengrajin Makin berkembangnya peminat kerajinan tangan ternyata belum diiringi dengan suatu sistem pemasaran yang baik. Pengrajin yang mampu secara ekonomi, memasarkan sendiri produknya melalui berbagai pameran dan bazaar yang berbiaya hingga jutaan. Sedangkan pengrajin yang kurang mampu secara ekonomi hanya mampu menjual pada kenalannya. Tentu kondisi ini kurang menguntungkan bagi pengrajin kecil perorangan yang tak tersentuh oleh dana bantuan apapun.Untuk menjawab kebutuhan ini, maka Pasar Handmade didirikan pada bulan Mei 2013 dengan diprakarsai oleh 11 pengrajin yang sering berjualan kerajinan tangan secara bersama-sama. Pasar Handmade didirikan dengan maksud membantu penyebaran kerajinan tangan asli Indonesia, yang juga akan meningkatkan perekonomian pengrajin.Dalam memasarkan produk kerajinan tangan, Pasar Handmade tidak mengenakan biaya tinggi pada pengrajin. Syaratnya juga sangat mudah. Hanya perlu membayar biaya keanggotaan sebesar Rp. 120.000 per tahun dan jika produk laku akan dikenakan potongan sebesar hanya 5%. Potongan sebesar 5% ini akan dibagi 2, yaitu 2.5% masuk ke kas Pasar Handmade, dan 2.5% masuk ke dana amal untuk disetorkan pada panti asuhan, panti jompo, panti anak cacat, atau sekolah-sekolah miskin. Dengan biaya keanggotaan tersebut, pengrajin juga bisa menikmati berbagai diskon dari banyak toko/bisnis yang bekerja sama dengan Pasar Handmade.Pasar Handmade menjual produk kerajinan tangan secara reguler melalui program CarShop, yaitu membawa produk-produk kerajinan tangan dari berbagai pengrajin dalam sebuah mobil, lalu berkendara ke pusat-pusat keramaian kota, dan menjajakan kerajinan tangan di sana. Dengan cara ini, Dalam sekali penjualan, Pasar Handmade bisa menghasilkan rata-rata lima ratus ribu rupiah hingga satu juta rupiah.13812997121854631467Salah satu CarShop Pasar Handmade di SidoarjoSelain dengan CarShop, Pasar Handmade juga mengikuti berbagai pameran dan bazaar. Pengrajin yang berminat mengikutkan produknya di pameran dan bazaar ini akan dikenakan biaya yang sangat ringan dan terjangkau. Tidak hanya sangat terjangkau dari segi biaya, tapi para pengrajin juga tidak perlu repot menjaga stand pameran atau bazaar, atau repot mencari penjaga stand. Semua itu sudah diurus oleh Pasar Handmade.Para pendiri Pasar Handmade berharap, dengan sistem ini, pengrajin bisa diuntungkan secara finansial maupun secara publikasi, tanpa repot mengeluarkan biaya besar. Pasar Handmade juga melakukan kontrol kualitas, dengan cara memberi masukan pada para pengrajin tentang kekurangan dan kelebihan produknya, dengan demikian pengrajin juga bisa memperbaiki mutunya. Selain itu, Pasar Handmade juga melakukan kontrol ketat, dengan hanya menerima kerajinan tangan yang asli buatan orang Indonesia, bukan kerajinan tangan import dari negara lain, karena komitmen Pasar Handmade adalah untuk kemajuan produk asli Indonesia.Para pendiri Pasar Handmade pun tidak ingin kegiatan hanya berhenti seputar penjualan kerajinan tangan. Saat ini, Pasar Handmade juga sering mengadakan berbagai workshop atau pelatihan kerajinan tangan dengan biaya yang tidak memberatkan pengrajin atau siapapun yang ingin ikut dalam pelatihan itu. Pasar Handmade juga mulai merambah sekolah-sekolah, mengajarkan keahlian membuat produk-produk yang punya nilai jual untuk membuka alternatif wiraswasta, supaya generasi muda tidak hanya berpatokan pada menjadi pegawai, tapi justru bisa membuka lapangan kerja dengan ketrampilan yang mereka miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar